- Home »
- Obat Pada Sistem Reproduksi : Estrogen dan Progesteron
Sebenarnya ujian praktikum sih udah. Berhubung ini masuk UAB jadi review lagi deh materi dari awal yang rada njlimet dan banyak -_-
Bahasan ini adalah tentang obat hormonal pada reproduksi wanita, yaitu estrogen dan progesteron. Duo hormon ini sangat berpengaruh 'kewanitaan' terutama pada menstruasi dan kehamilan. Penggunaan terapi hormonal ini bisa digunakan untuk KB, gangguan haid, dan penunda menstruasi.
Sebenarnya di kuliah pakar itu ada bahasan tentang fisiologi dampak estrogen. Secara singkat ajadeh ya -_- Jadi meningkatnya estrogen itu bisa berdampak seperti peningkatan HDL dan TG, penurunan LDL dan kolesterol total, juga retensi air dan garam yang menyebabkan payudara mengencang. Makanya waria yang pengen payudaranya besar kaya wanita bisa diterapi estrogen, tapi konsekuensinya dia harus nerima penisnya jadi kecil :v (itu kata dr. Thontowi Djauhari pada kuliah pakar Anatomi).
Nah selain dampak pada metabolisme tadi, estrogen juga sangat berperan dalam siklus menstruasi
- Absorbsi : mudah diabsorbsi lewat saluran cerna, mukosa atau kulit sehingga pemberiannya bisa peroral, parenteral, transdermal, dan topikal. Tidak larut dalam air.
- Distribusi : sebagian besar terikat protein plasma dan mengalami siklus enterohepatik sehingga durasinya lama.
- Metabolisme : di hepar, yang tidak alami siklus enterohepatik dimetabolisme lewat faeces.
- Ekskresi : lewat ginjal.
- Mengganti produksi estrogen yang kurang
- Menekan produksi estrogen endogen (kontraseptif)
- Mengatasi keadaan yang dipengaruhi hormon estrogen
Efek samping penggunaan estrogen, ini perlu diperhatikan buat ibu-ibu yang memakai pil KB kombinasi :
- Pendarahan pada saat menstruasi, maksudnya di sini darah haid yang keluar agak lebih banyak dari biasanya tapi ini normal karena efek estrogen tadi.
- Retensi cairan
- Mual
- Peningkatan sintesa hormon-binding globulin oleh hepar
- Peningkatan kadar TG (trigliserida), makanya pemakai pil KB kombinasi bisa jadi gendut._.
- Peningkatan blood clotting
- Meningkatkan resiko kanker payudara dan rahim
Terus ada obat Antiestrogen, ini berfungsi memblok reseptor estrogen. Contoh obatnya adalah Klomifen, bisa digunakan untuk terapi infertilitas. Jadi untuk pasangan yang sulit memiliki anak dan dari tes tidak didapatkan masalah pada organ genital atau lainnya, bisa diterapi dengan obat ini agar GnRH meningkat sehingga jumlah calon ovum yang dilepas semakin banyak dan ovulasi mudah terjadi.
Awkay sekarang mulai bahas Progestin. Ibaratnya progestin atau progesteron ini pasangan setia si estrogen. Pada tubuh, progesteron memiliki efek fisiologis seperti mengurangi atau memekatkan sekret kelenjar serviks, menghambat kontraksi uterus pada saat hamil, tetapi juga menghambat implantasi saat terjadi pembuahan. Menaikkan suhu tubuh sebesar 10 F.
Farmakokinetiknya hampir sama dengan estrogen.
Obat-obatan progestin sintetik di antaranya : medroxyprogesteron acetate, norethindrone, norgestrel, ethynodiol diacetate, norgestimate, gestodene.
Efek penggunaan progestin seperti pada estrogen juga dapat meningkatkan berat badan, tetapi yang meningkat pada penggunaan progestin adalah LDL (lemak jahat), juga menyebabkan mual dan muntah serta jerawat.
Sumber : kuliah pakar dr. Muhammad Fadhol Romdhoni