Popular posts

Diberdayakan oleh Blogger.
Unknown On Kamis, 01 Mei 2014

Sebenarnya ujian praktikum sih udah. Berhubung ini masuk UAB jadi review lagi deh materi dari awal yang rada njlimet dan banyak -_-
Bahasan ini adalah tentang obat hormonal pada reproduksi wanita, yaitu estrogen dan progesteron. Duo hormon ini sangat berpengaruh 'kewanitaan' terutama pada menstruasi dan kehamilan. Penggunaan terapi hormonal ini bisa digunakan untuk KB, gangguan haid, dan penunda menstruasi.
Sebenarnya di kuliah pakar itu ada bahasan tentang fisiologi dampak estrogen. Secara singkat ajadeh ya -_- Jadi meningkatnya estrogen itu bisa berdampak seperti peningkatan HDL dan TG, penurunan LDL dan kolesterol total, juga retensi air dan garam yang menyebabkan payudara mengencang. Makanya waria yang pengen payudaranya besar kaya wanita bisa diterapi estrogen, tapi konsekuensinya dia harus nerima penisnya jadi kecil :v (itu kata dr. Thontowi Djauhari pada kuliah pakar Anatomi).
Nah selain dampak pada metabolisme tadi, estrogen juga sangat berperan dalam siklus menstruasi

ini adalah gambar yang hampir di semua kuliah pakar muncul -..-

Dari gambar di atas keliatan banget peran keempat hormon termasuk estrogen dalam siklus menstruasi. Kalo pada sistem reproduksi sendiri, estrogen berperan dalam pertumbuhan perkembangan seks primer, seperti organ-organ genitalia interna. Selain itu juga berperan dalam sekret kelenjar serviks dan vagina dan pertumbuhan perkembangan seks sekunder.
Estrogen sintetik yang biasa digunakan dalam obat-obatan, di antaranya diethylbestrol, ethynil estradiol, mestranol. Obat ini larut dalam lemak dan metabolismenya lama sehingga masa kerja lebih lama.

Farmakokinetik Estrogen
  • Absorbsi : mudah diabsorbsi lewat saluran cerna, mukosa atau kulit sehingga pemberiannya bisa peroral, parenteral, transdermal, dan topikal. Tidak larut dalam air.
  • Distribusi : sebagian besar terikat protein plasma dan mengalami siklus enterohepatik sehingga durasinya lama.
  • Metabolisme : di hepar, yang tidak alami siklus enterohepatik dimetabolisme lewat faeces.
  • Ekskresi : lewat ginjal.
Terapi Estrogen
  • Mengganti produksi estrogen yang kurang
Misalnya untuk terapi pada wanita yang mengalami defisiensi estrogen (hipogonadisme primer). Selain itu juga terapi hormonal pada post-menopause untuk osteoporosis, gangguan vasomotor, mencegah penyakit kardiovaskuler, vaginitis.
  • Menekan produksi estrogen endogen (kontraseptif)
Sebagai kontrasepsi oral dalam bentuk pil kombinasi bersama progesteron, juga sebagai morning after pil.
  • Mengatasi keadaan yang dipengaruhi hormon estrogen
Bisa digunakan untuk terapi dismenore (nyeri saat haid) berat. Jadi jangan protes misal kamu kamu kamu(?) mengalami nyeri haid berlebihan, jangka panjang, dan selalu setiap haid terus sama dokter dikasih pil KB. Karena pil KB itu mengandung estrogen dan progesteron yang bisa mengurangi estrogen andogen dan menurunkan rasa nyeri. Beberapa keadaan patologis seperti endometriosis juga bisa diterapi dengan estrogen.

Efek samping penggunaan estrogen, ini perlu diperhatikan buat ibu-ibu yang memakai pil KB kombinasi :
  • Pendarahan pada saat menstruasi, maksudnya di sini darah haid yang keluar agak lebih banyak dari biasanya tapi ini normal karena efek estrogen tadi.
  • Retensi cairan
  • Mual
  • Peningkatan sintesa hormon-binding globulin oleh hepar
  • Peningkatan kadar TG (trigliserida), makanya pemakai pil KB kombinasi bisa jadi gendut._.
  • Peningkatan blood clotting
  • Meningkatkan resiko kanker payudara dan rahim
Selain terapi estrogen di atas, ada golongan obat estrogenik pada jaringan tertentu yang disebut SERMs. Jadi ibaratnya dia estrogen bohongan, yang mempunyai aktivitas estrogen di jaringan tertentu sehingga tidak mempengaruhi siklus menstruasi. Penggunaan golongan ini biasanya digunakan untuk terapi osteoporosis tadi pada post-menopause, misalnya Raloksifen. Juga untuk terapi kanker, yang ditujukan agar tidak berefek pada payudara dan rahim, misalnya Tamoksife dan Toremifen.

Terus ada obat Antiestrogen, ini berfungsi memblok reseptor estrogen. Contoh obatnya adalah Klomifen, bisa digunakan untuk terapi infertilitas. Jadi untuk pasangan yang sulit memiliki anak dan dari tes tidak didapatkan masalah pada organ genital atau lainnya, bisa diterapi dengan obat ini agar GnRH meningkat sehingga jumlah calon ovum yang dilepas semakin banyak dan ovulasi mudah terjadi.

Awkay sekarang mulai bahas Progestin. Ibaratnya progestin atau progesteron ini pasangan setia si estrogen. Pada tubuh, progesteron memiliki efek fisiologis seperti mengurangi atau memekatkan sekret kelenjar serviks, menghambat kontraksi uterus pada saat hamil, tetapi juga menghambat implantasi saat terjadi pembuahan. Menaikkan suhu tubuh sebesar 10 F.
Farmakokinetiknya hampir sama dengan estrogen.

Obat-obatan progestin sintetik di antaranya : medroxyprogesteron acetate, norethindrone, norgestrel, ethynodiol diacetate, norgestimate, gestodene.

Efek penggunaan progestin seperti pada estrogen juga dapat meningkatkan berat badan, tetapi yang meningkat pada penggunaan progestin adalah LDL (lemak jahat), juga menyebabkan mual dan muntah serta jerawat.

Sumber : kuliah pakar dr. Muhammad Fadhol Romdhoni

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments