Popular posts

Diberdayakan oleh Blogger.
Unknown On Kamis, 01 Mei 2014

Sex ambigu???
Jangan ngeres dulu pikirannya._. Artikel ini mengupas tentang ambigu jenis kelamin dan transexual'-')9 sebenarnya rangkuman dari kuliah pakar sih biar saya lebih mudah belajar /.\ hihi. Cuzzz baca.
Sex ambigu adalah penampakan genitalia eksterna yang menyebabkan sulitnya penentuan jenis kelamin. Kebanyakan kasusnya terjadi pada bayi baru lahir. Ini termasuk kasus gawat darurat baik secara sosial maupun medis.

 Nah, pertama kita bedakan dulu yang mana sex yang mana gender.
Yang dimaksud dengan Gender (physicological sex). Ini lebih kepada mindset bagaimana kita merasa, atau kita hidup sebagai apa, perempuan atau laki-laki. Jadi ini sangat tergantung dengan bagaimana kita dibesarkan, bagaimana lingkungan memperlakukan kita, dan bagaimana orang tua mencetak(?) kita.
Kalau Sex lebih kepada bagaimana Tuhan mencetak(?) kita. Jadi ini nanti akan sangat keliatan pas kita baru lahir. Ada beberapa aspek yang diperhatikan sebagai penentuan sex :
  1. Chromosomal sex, di SMA kan udah diajari kalo laki-laki XY, perempuan XX._.
  2. Gonadal sex, yaitu organ yang menghasilkan gamet. Nah, pada perempuan, gonad itu ovarium yang menghasilkan ovum (sel telur) sedangkan laki-laki adalah testis yang menghasilkan spermastosit (sel sperma).
  3. Internal genital sex, meliputi seluruh organ genitalia interna.
  4. External genital sex, ini organ-organ genital yang tampak dari luar. Pada perempuan misalnya vulva dan kawan-kawannya(?) pada laki laki misalnya penis.
  5. Hormonal sex, meliputi hormon-hormon yang bekerja secara dominan. Misalnya, pada lak-laki hormon testosteron lebih dominan, dan pada perempuan hormon estrogen dan progesteron lebih dominan.
Nah, bedanya lagi kalau sex itu maknanya ada 3, yaitu genetik, fenotip (bagaimana tampak luarnya), dan sosial (bagaimana dibesarkan dan bagaimana presentasi dirinya di masyarakat). Sedangkan gender hanya satu makna, yaitu aspek sosial atau perilaku. Jadi pada gender, penampilan organ dan kromosom tidak diperhatikan sama sekali. Makanya istilah yang lazim di sekitar itu adalah transgender, bukan transexual. Di dunia roleplay juga adanya TG (transgender), ga ada TS. If you know what I mean. Wkwk


 Terus ada lagi yang namanya intersexuality dan transexuality.Pertama kita bahas intersexuality dulu._.
Jadi intersexuality itu adanya ketidakcocokan antara kromosom, gonad, oragan genital, dan lain-lain sehingga menyebabkan penentuan sex jadi ambigu. Nah, ini terjadi pada 1 dari 200 kelahiran. Ada 4 kriteria, yaitu:

  • Female pseudohemaphroditism
Pada kasus ini ada maskulinisasi (belibet amat ngomongnya -_-) pada perempuan. Jadi dia terlahir perempuan, tapi ga jelas karena ada tanda-tanda laki-laki juga. Ini disebabkan oleh tingginya hormon Androgen pada perempuan. Kasus paling sering terjadi itu Congenital Adrenal Hyperplasia. Ini disebabkan defisiensi Ohase-21 dan bisa menyebabkan bayi lahir lethal. Terapinya adalah dengan pemberian kortikosteroid selama hidup agar menekan androgen, dan ditunjang dengan operasi.

 

  • Male pseudohemaphroditism (XY-Female)
 Bedanya dengan yang pertama, kasus ini adalah kelelakiannya yang tidak jelas. Bisa karena kegagalan pembentukan testosteron, bisa juga testosteronnya ada tapi tidak bisa digunakan dengan baik karena reseptor tidak bekerja.
Penyebabnya ada beberapa :
 1. Swyer's Syndrome, tidak adanya MIF (Mullerian Inhibiting Factor) sehingga uterus terbentuk, tetapi sex chromosome jelas XY.
2. Testicular Regression Syndrome, MIF terbentuk, tetapi testosteron sedikit atau DHT yang sedikit. Misalnya pada kelahiran seorang laki-laki, penisnya terbentuk tapi sangat kecil sehingga penentuan sexnya ambigu dan organ genitalia interna laki-laki bisa ada bisa tidak.
3. Leydig Cell agenesis, pada kasus ini sel Leydig sangat sedikit atau tidak ada sama sekali. Sehingga testosteron bisa tidak ada sama sekali, atau DHT yang tidak ada sama sekali.
4. Testicular enzym failure, yaitu kegagalan enzim. Jadi precursor testosteron ada, tapi tidak diubah menjadi DHT.
5. 5-alpha-reductase deficiency, yaitu kekurangan 5-alpha-reductase untuk membentuk DHT. Misalnya terbentuk vagina, tapi klitorisnya membesar seperti penis dalam ukuran kecil.
6. Nah, disini Testis terbentuk, MIF juga ada, kemudian testosteron ada, 5-alpha reductase juga ada, DHT juga ada, tetapi reseptor androgen yang tidak ada. Sehingga ada sex ambigu terutama pada genitalia eksterna.
  • Mixed Gonadal Disgenesis
Biasanya merupakan kombinasi dari Sindrome Turnes dan male pseudohemaphroditism. Biasanya tubuh penderita pendek.
  • True Hermaphroditism
Pada kasus ini terdapat ovum dan testis, ada vagina juga ada penis. Yaaa istilahnya berkelamin ganda. Pasien seperti ini bisa memilih sendiri mau jadi laki-laki atau perempuan. Tapi kan kebanyakan orang tua pengan anaknya jadi laki-laki sih._. Jadi biasanya jadi laki-laki.

Nah, kasus-kasus transexual ini bisa kelihatan sejak baru dilahirkan. Bisa juga saat masa kanak-kanak baru kelihatan dari perilakunya. Ada juga yang baru tampak saat sudah dewasa. Pada saat lahir sangat sulit menentukan jenis kelamin, terutama jika terjadi sex ambigu. Jika tenaga medis benar-benar belum bisa menentukan, maka harus ditunda sampai data pemeriksaan benar-benar sudah lengkap dan akurat. Pilihan jenis kelamin harus didiskusikan antara tim medis dan orang tua.
Yang perlu dipertimbangkan di antaranya, kondisi anatomi dan fungsionalnya, potensi fertilitasnya, etiologi malformasi organ, juga latar belakang keluarga (agama dan budaya). Jika tidak fertil, maka yang dipertimbangkan itu dari penampakan genital, kemudian dilihat dia lebih dekat kemana(?).

Sekarang, mulai bahas transexual. Yang dimaksud transexual ini adalah ada kasus dimana seseorang bingung sex dia apa. Kasus seperti ini harus diselesaikan dengan adanya tenaga medis. Bedanya dengan transgender, kalau transgensder tidak sampai ke tenaga medis, langsung klaim dirinya sebagai laki-laki atau perempuan. Yaaa sering lah kita lihat di kanan kiri (if you know what I mean._.).
Transexual ini butuh SRS (sex reassignment surgery). Syarat seseorang melakukan SRS ini :
  1. Harus cukup umur untuk menandatangi informed consent sendiri.
  2. Mendapat terapi hormonal selama 12 bulan.
  3. Evaluasi kehidupannya setelah 12 bulan itu apakah dia nyaman dengan sex yang baru.
  4. Tidak ada gangguan medis lain.
  5. Harus ada rekomendasi dari psikoterapi dan psikiater.
Etika medis pada transexual, harus berdasarkan 4 kaidah dasar moral, yaitu Beneficence, Non-maleficence, Autonomy, dan Justice. Keterangan lebih lanjut silakan intip lagi blok BHE._.
Orang yang melakukan SRS ini ada yang karena emang dia ada kelainan. Ada juga yang saking banyak uang dan bingung mau pake uangnya buat apa dia pake buat SRS. Ada.

Nah, itu aja bahasan tentang sex ambigu yang sebenarnya hanya cara saya untuk belajar persiapan UAB._.v sumpah gaje banget wks. Silakan komen^~^

Sumber : dr. Ruby Riana, Sp.BP

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments